Dulu buku Harry Potter dan
Pangeran Berdarah Campuran ini jadi buku Harry Potter favorit saya, tapi
setelah membaca ulang tidak lagi. Hahaha... Mungkin dulu saya merasa buku
inilah yang pertama kali mengungkapkan cara untuk membinasakan Voldemort dan walaupun
memang benar begitu, setelah saya baca ulang buku ini terasa lebih dominan
cecintaan dibanding ketegangannya, saya yang cenderung tidak menyukai cerita
cecintaan jadi agak ilfeel untuk menjadikannya buku Harry Potter
favorit. Hehehe...
Di awal bab, karakter Harry
terasa separuh remaja separuh dewasa. Harry terlihat sedikit kekanakan saat
tidak memercayai janji Dumbledore untuk menjemputnya, namun tetap terlihat
sedikit dewasa dari pemikiran-pemikiran Harry tentang kematian Sirius dan
ramalan yang didengarnya di akhir tahun ajaran lalu. Dan karakter Harry terasa
semakin dewasa seiring kebersamaannya dengan Dumbledore.
Dalam buku ini banyak mengungkap masa
lalu Voldemort yang memang sudah jahat dari sononya. Ambisi-ambisi
Voldemort untuk hidup abadi, pembunuhan-pembunuhan yang ditimpakan pada orang
lain. Hmm... Menurut saya perjalanan-perjalanan melalui pensieve di sini lebih
suram daripada pertarungan yang ada di akhir bab, meskipun dengan kematian
orang terhebat di dunia sihir.
Harry menjadi kapten Quidditch
dan bisa mandi di kamar mandi Prefek yang pernah diceritakan di buku Harry
Potter dan Kamar Rahasia. Di sini saya tidak melihat perlunya kamar mandi
Prefek disebutkan, karena toh dalam keseluruhan buku Harry Potter tidak pernah
ada bahasan kapan para tokohnya mandi atau di mana kamar mandi untuk para murid
yang bukan Prefek dan kapten Quidditch. Apa sempat para Prefek dan kapten
Quidditch untuk menikmati mandi mewah dalam kamar mandi Prefek? #mulaikepo
Saya agak malas bahas
cecintaannya. Rowling memasangkan Ron dengan Hermione dan Harry dengan Ginny,
yang memang sudah bisa ditebak sejak awal. Pasangan lain yang tidak tertebak adalah
Bill dan Fleur, tapi tidak menarik. Yang lebih menarik adalah pasangan Lupin
dan Tonks, tapi tidak terasa terlalu penting.
Di sini saya mulai nge-fans
sama Pangeran Berdarah Campuran, tapi ketika tahu ternyata dia adalah Snape
yang telah membunuh Dumbledore, saya tidak tahu harus nge-fans atau
tidak sama dia. Sampai keputusannya adalah tetap nge-fans setelah baca
buku ke7-nya.
Saya rasa suasana paling mewah
adalah pemakaman Dumbledore di buku ini. Banyaknya penyihir yang berkabung,
para Duyung yang melagukan kesedihan, para Centaur yang menembakkan panah
penghormatan terakhir dan nyanyian Fawkes yang digambarkan menyedot kesedihan. Ini
bagian favorit saya dalam buku ini. Hohoho...
No comments:
Post a Comment